Jakarta (17/09) — Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Kurniasih Mufidayati, menegaskan pentingnya langkah serius pemerintah dalam memperkuat profesi pustakawan di Indonesia. Hal itu disampaikan menanggapi laporan bahwa jumlah pustakawan di tanah air masih timpang dan belum merata, sementara kesejahteraannya pun masih jauh dari layak.
Menurut Kurniasih, pustakawan memiliki peran strategis dalam menggerakkan literasi bangsa. Mereka bukan sekadar pengelola buku, melainkan penjaga akses masyarakat terhadap pengetahuan sekaligus motor penggerak budaya membaca. Namun kenyataannya, jumlah pustakawan di Indonesia masih sangat terbatas dan distribusinya belum menyentuh seluruh wilayah, terutama daerah 3T.
“Kalau kita ingin membangun literasi yang merata, maka pustakawan harus hadir di setiap daerah. Pustakawan adalah ujung tombak literasi. Sayangnya, jumlah mereka masih sangat kurang dan tidak merata. Pemerintah harus segera mengambil langkah untuk menambah jumlah pustakawan, bukan hanya di kota besar, tetapi juga di pelosok negeri,” ujar Kurniasih di Jakarta dalam keterangannya, Rabu (17/9/2025).
Ia mendorong pemerintah membuka formasi khusus pustakawan dalam rekrutmen CPNS maupun PPPK setiap tahun. Kurniasih juga mengusulkan adanya program penugasan pustakawan nasional, mirip dengan program penempatan guru atau tenaga medis, sehingga pustakawan lulusan baru dapat mengabdi di daerah dengan kekurangan tenaga.
Selain itu, pemerintah daerah juga perlu diberi kewenangan dan insentif lebih untuk menempatkan pustakawan di wilayah terpencil, termasuk melalui pemberian tunjangan khusus.
Tak hanya soal jumlah, Kurniasih menilai kesejahteraan pustakawan juga harus mendapat perhatian serius. Hingga kini, tunjangan fungsional pustakawan masih relatif kecil, jalur karier mereka belum jelas, dan peluang peningkatan kapasitas masih terbatas.
“Pustakawan tidak boleh terus dipandang sebelah mata. Mereka harus dihargai setara dengan profesi lain yang menopang pendidikan dan literasi. Pemerintah perlu meninjau ulang tunjangan, memperjelas jenjang karier, dan memberikan fasilitas pelatihan berkelanjutan, termasuk literasi digital,” tegasnya.