Bandar Lampung – Ketua Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Wartawan Online (IWO) Lampung, Aprohan Saputra, M.Pd., bersama jajaran pengurus mengunjungi Lubi.co Space dan Bengkel Difabel, dua inisiatif di bawah naungan Yayasan Langit Sapta, pada Selasa, 3 Desember 2024. Kunjungan yang bertempat di Jalan P. Tirtayasa No. 200, Sukabumi Indah, Bandarlampung, ini disambut hangat oleh Founder Yayasan Langit Sapta, Dr. Veronika Saptarini, SH., MM., MIIArb., dan Ketua Yayasan, Rafli Pramudya, SH., MH.
Dr. Veronika Saptarini, yang akrab disapa Rini, menyampaikan harapannya agar kunjungan ini menjadi langkah awal untuk kolaborasi antara IWO Lampung dan Yayasan Langit Sapta dalam kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama komunitas penyandang disabilitas.
Lubi.co, singkatan dari Luar Biasa Community, adalah ruang belajar dan berkarya yang dikelola penyandang disabilitas, khususnya teman tuli, dengan fokus di bidang kuliner. Selain Lubi.co Cafe-Coworking Space, Yayasan Langit Sapta juga mengelola Bekal Lubi (Bengkel Kreasi Lubi) dan Nuwo Lubi sebagai rumah belajar. Program ini merupakan kelanjutan dari Dapur Difabel, yang telah melahirkan banyak alumni dengan berbagai keahlian, termasuk memasak, kerajinan, elektronik, dan pengelolaan tanaman.
“Kami bangga melihat alumni rumah belajar ini berhasil mandiri, ada yang membuka usaha sendiri, bekerja di hotel, atau perusahaan,” ujar Rini.
Sementara itu, Ketua Yayasan, Rafli Pramudya, menekankan pentingnya mengubah stigma tentang disabilitas. Menurutnya, disabilitas bukan kekurangan, melainkan keistimewaan yang membutuhkan semangat, dukungan, dan kesempatan untuk tampil setara.
“Ketika diberi kesempatan, teman-teman penyandang disabilitas dapat menunjukkan potensi maksimalnya,” tegas Rafli.
Aprohan Saputra menyatakan, IWO Lampung siap menjalin kerja sama dengan Yayasan Langit Sapta dalam berbagai kegiatan, seperti pelatihan, podcast, dan program sosial lainnya. Ia juga berencana memberikan pelatihan menulis kepada para penyandang disabilitas, dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan masing-masing peserta.
“Kami ingin teman-teman penyandang disabilitas bisa berkembang tidak hanya dalam keterampilan, tetapi juga dalam literasi,” tambah Aprohan, yang juga Pemimpin Redaksi Lampung Newspaper.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam memperkuat kesetaraan dan pemberdayaan bagi penyandang disabilitas di Lampung.