Yogyakarta – Dalam suasana peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79, Gusti Rian Saputra, Kepala Bidang Akademik Profesi Forum Silaturahmi Himpunan Mahasiswa Muslim Pascasarjana (FORSI HIMMPAS) Indonesia, menyampaikan orasi penuh semangat di Titik Nol Kota Yogyakarta. Orasi tersebut menjadi simbol solidaritas dan dukungan Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina yang hingga kini masih tertunda.
Mengambil momentum dari perayaan kemerdekaan Indonesia, Gusti Rian membuka pidatonya dengan menggarisbawahi betapa panjangnya perjalanan kemerdekaan Indonesia yang hampir mencapai satu abad. Namun, ia menekankan bahwa derita yang dialami rakyat Palestina jauh lebih berat. “Hari ini, kami merayakan kemerdekaan Indonesia yang hampir satu abad lamanya. Meski begitu, penderitaan yang dialami rakyat Palestina belum berakhir,” ujar Gusti Rian dengan nada yang penuh empati.
Ia menyampaikan rasa duka mendalam atas ribuan nyawa pejuang Palestina yang telah gugur dan penderitaan keluarga mereka yang hingga kini masih berlangsung. Gusti Rian menegaskan bahwa tragedi di Palestina tidak bisa dipandang hanya sebagai konflik biasa, melainkan sebagai ladang jihad untuk mewujudkan kemerdekaan yang tertunda serta penegakan nilai-nilai hak asasi manusia.
“Palestina adalah ujian kemanusiaan bagi kita semua. Diam berarti menyetujui pembunuhan, penjajahan, dan ketidakadilan,” tegasnya dengan suara lantang, disambut dengan tepuk tangan meriah dari peserta.
Gusti Rian juga mengingatkan kembali pada komitmen yang pernah disuarakan oleh Presiden Soekarno terkait dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. “Bapak Proklamator kita pernah berkata: ‘Selama kemerdekaan Palestina belum diserahkan kepadanya, maka selama itu pula, Bangsa Indonesia berdiri untuk membelanya’,” ucapnya dengan penuh semangat, mengutip pernyataan Soekarno yang menggugah kesadaran hadirin.
Acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Dai Indonesia (IKADI) DIY ini dihadiri oleh ratusan peserta yang dengan antusias menyuarakan dukungan mereka terhadap kemerdekaan Palestina. Titik Nol Yogyakarta menjadi saksi bisu dari komitmen tak tergoyahkan bangsa Indonesia dalam membela hak-hak kemanusiaan.
Orasi ini tidak hanya menjadi pengingat atas perjuangan kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa Indonesia, tetapi juga sebagai seruan untuk tidak melupakan bangsa lain yang masih terjajah. Gusti Rian menutup orasinya dengan pertanyaan retoris yang menyentuh: “Mengapa dunia seakan bungkam, seolah penderitaan rakyat Palestina adalah sesuatu yang dapat diterima?”
Dengan berlangsungnya acara ini, FORSI HIMMPAS dan masyarakat Yogyakarta kembali menegaskan bahwa semangat kemerdekaan Indonesia juga harus diiringi dengan dukungan penuh terhadap kemerdekaan bangsa lain yang masih berjuang, termasuk Palestina.