Lampung Timur, Wawaimedia_Hari Peduli Sampah Nasional pada 22 Februari dapat menjadi momentum kesadaran kita untuk mengurangi sampah dan polusi perairan. Ketergantungan kita terhadap sumber daya fosil juga bisa dikurangi. Salah satu caranya dengan membuat sabun dari fermentasi sampah organik rumah tangga. UPTD Puskesmas Way Jepara memperkenalkan Produk Olahan Eco Enzyme menjadi sabun yang bisa digunakan sehari – hari pada Sabtu (1/4/2023).
Istilah Eco Enzyme barang kali masih asing untuk sebagian besar orang. Eco-Enzyme merupakan larutan/cairan multifungsi yang dihasilkan melalui proses fermentasi dari campuran sisa sampah organik (buah-buahan dan sayuran), gula merah tebu dan air. Warnanya kecoklatan (Muda/Tua) dan berbau asam manis seperti bau khas fermentasi tape atau rice wine.
Adalah dr.Rosukon Poompanvong, seorang peneliti dari negara Thailand yang pertama kali menemukannya setelah research panjangnya selama kurang lebih 30 tahun. Sejak tahun 1984 beliau mendirikan Asosiasi Pertanian Organik Thailand dan terbukti mampu memberi solusi praktis terhadap permasalahan lingkungan.Atas andilnya di bidang pertanian, dr.Rosukon Poompanvong pada tahun 2003 menerima penghargaan dari kantor regional/daerah FAO (Food and Agriculture Organization), salah satu bagian dari PBB.
Pandemi Covid-19 memperkuat kesadaran kita untuk membiasakan cuci tangan pakai sabun. Kebiasaan ini dipercaya sebagai salah satu cara yang efektif untuk mencegah infeksi atau penyakit.
Namun, meluasnya kebiasaan ini turut meningkatkan risiko polusi perairan dari limbah sisa pembuangan air sabun. Sebab, komponen utama penyusun sabun atau detergen di pasaran adalah LAS (Linier Alkilbenzena Sulfonat). Zat ini merupakan hasil pengolahan minyak bumi yang sulit diurai oleh bakteri dalam perairan.
Ecoenzym memiliki khasiat yang banyak, yaitu dapat digunakan sebagai pembersih sayur dan buah, penangkal serangga serta sebagai penyubur tanaman/pupuk. Sedangkan dalam bidang kesehatan, ekoenzim dapat dimanfaatkan sebagai disinfektan alami dan pembersih tangan. Sejumlah studi juga menganalisis manfaat ekoenzim dalam proses peningkatan kualitas air.