Jakarta, wawaimedia – Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Zakat 2023 yang berlangsung selama tiga hari, Minggu-Selasa (19-21/2/23) di Pullman Jakarta Central Park. Kegiatan ini bertema ‘Menguatkan Kolaborasi dan Sinergi Program Maslahat Keagamaan Umat’.
Kegiatan dibuka oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas , dalam sambutannya Kemenag mengatakan bahwa Bimas Islam Kementerian Agama bersama lembaga pengelola zakat harus terus meningkatkan literasi zakat kepada masyarakat dan mengarahkan pengelolaan zakat terintegrasi dengan tujuan nasional.
Selanjutnya, Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag, Tarmizi Tohor mengatakan pengumpulan zakat, infak, sedekah (ZIS), dan dana sosial keagamaan lainnya terus mengalami peningkatan. “Tercatat hingga data triwulan tiga, tahun 2022 pada laporan pengelolaan zakat nasional pengumpulan ZIS oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) mencapai Rp 21 Triliun. Hal ini menunjukkan bahwa kesadaran zakat masyarakat kian meningkat,” katanya.
Dikatakan Tarmizi, meningkatnya penghimpunan dana ZIS tentu sangat berdampak pada kehidupan sosial-keagamaan, pengentasan kemiskinan, pemerataan pembangunan, pembangunan manusia, hingga pertumbuhan ekonomi. “Kemenag akan bergerak cepat untuk melakukan koordinasi dan membangun sinergi program dengan BAZNAS-LAZ, sehingga dapat dirasakan secara inklusif terhadap kemaslahatan umat,” katanya.
Kegiatan yang dibuka langsung Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas itu diikuti 300 peserta dari BAZNAS Pusat, BAZNAS Provinsi, BAZNAS Kab/Kota, LAZ Nasional, LAZ Provinsi, LAZ Kabupaten/Kota, Perwakilan Forum Zakat, Perwakilan Perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ), serta para pejabat terkait di Kementerian Agama.
Adapun Provinsi Lampung , pada kegiatan kali ini diwakili oleh Direktur LAZDAI Peduli Nurhandoyo, Kepala Baznas Lampung Iskandar Zulkarnain, dan Arif Rahman dari Kemenag Lampung. Dalam keterangan persnya Nurhandoyo mengatakan, pihaknya berharap rakornas ini bisa mengoptimalkan penggalangan zakat, infak, dan sedekah (ziswaf) kaum muslimin kepada para amil di lembaga zakat.
Nurhandoyo juga berharap juga jelang Ramadan ini ada strategi yang lebih komprehensif dalam mengedukasi umat untuk berzakat.
Nurhandoyo menjelaskan, Ramadan adalah momentum yang baik untuk dimaksimalkan dalam penggalangan ziswaf. Oleh sebab itu, ia berharap hasil rakornas ini bisa disinergikan dengan kerja para amil di tingkat daerah