Jakarta – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Fahmi Alaydroes, mempertanyakan munculnya wacana dari pemerintah penghentian sementara alokasi anggaran beasiswa LPDP oleh pemerintah melalui Kemenko PMK. Fahmi menilai rencana ini perlu dikaji ulang sebelum diimplementasikan.
“Riset itu sangat penting, tapi jadi aneh kalau yang dikorbankan adalah dana LPDP yang justru sangat penting dan relevan untuk membiayai sarjana-sarjana kita agar memiliki kemampuan riset,” ungkap Fahmy (19/01/2024). Ia menyoroti pentingnya dana LPDP untuk mendukung kemampuan riset sarjana.
Fahmi mengusulkan agar alokasi anggaran proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) dan alutsista dialihkan ke riset dan pengembangan pendidikan sebagai solusi efektif. Baginya, menghapus dana LPDP sama dengan merugikan anak bangsa.
“Menghapus dana LPDP, sama saja dengan mengebiri anak-anak bangsa. Dana riset kita sangat kurang. (Maka) ambil dari alokasi anggaran pembangunan yang tidak atau belum perlu, semisal proyek IKN atau efisiensi dana, seperti anggaran pembelian alutsista bekas, yang konon sangat boros dan kemahalan,” Ungkapnya.
Sebelumnya pada Selasa (16/1/2024) lalu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, mengumumkan rencana penghentian sementara anggaran LPDP. Dana tersebut akan dialihkan untuk riset perguruan tinggi, perbaikan pendidikan vokasi, dan alokasi beasiswa lainnya. Meskipun anggaran LPDP dihentikan, Muhadjir menegaskan program beasiswa LPDP tetap berlanjut.
Pemerintah menyatakan anggaran LPDP yang mencapai Rp150 triliun perlu dialihkan untuk mendukung sektor pendidikan yang dianggap lebih mendesak.