Wawaimedia – Dalam menghadapi Pemilu 2024, elektabilitas pasangan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar mengalami peningkatan yang signifikan sebulan sebelumnya. Peneliti senior Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Firman Noor, menilai peningkatan ini disebabkan oleh diversifikasi dukungan dari basis pendukung tradisional Anies.
Firman menyoroti strategi Anies memilih Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden, menganggapnya sebagai langkah untuk memperluas basis dukungan. Dalam survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) pada 1-7 Januari 2024, pasangan Anies-Cak Imin meraih 34,5 persen suara, menempati posisi kedua setelah pasangan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka masih bertahan di posisi pertama dengan 42,3 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md (21,5 persen).
Menurut Firman, keberhasilan strategi Anies dalam menggunakan media sosial seperti TikTok dan X telah diterima positif oleh kalangan milenial. Pemilihan Cak Imin sebagai calon wakil presiden juga dianggap memberikan manfaat politis bagi Anies.
Firman menekankan bahwa kubu Prabowo-Gibran perlu memperhatikan tren kenaikan elektabilitas Anies-Cak Imin, dan sentimen negatif terhadap Prabowo maupun pendukung Jokowi turut berkontribusi pada peningkatan ini.
Dengan elektabilitas yang terus meningkat, pasangan Anies-Cak Imin menjadi salah satu pesaing serius dalam Pemilu 2024, dan strategi diversifikasi dukungan terbukti berhasil memperluas basis pendukung Anies Baswedan.