Jakarta, wawai media – Ramai di jagat media banyak yang mempertanyakan akan kehadiran Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar pada Peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). Walaupun kegiatan tersebut berlangsung lancar dan sukses namun masih banyak menimbulkan pertanyaan akan ketidak hadiran ketua umum PKB tersebut.
Dikonfirmasi melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Hasanuddin Wahid katanya Cak Imin terjebak macet, sehingga tidak bisa masuk ke lokasi Resepsi Satu Abad NU. “Wong macet semuanya begitu kan, tidak semuanya bisa nyampe di panggung. Saya bersama kiai-kiai di luar. Nggak bisa masuk,” katanya.
Sedangkan, Wakil Ketua Resepsi Harlah satu abad NU, Rahmat Hidayat Pulungan menegaskan pihaknya telah melayangkan undangan terhadak Muhaimin Iskandar atai Cak Imin untuk menghadiri resepsi puncak peringatan satu abad NU di GOR Delta Sidoarjo pada Selasa (7/2).
Cak Imin, kata Rahmat diundang sebagai Ketua Umum PKB. Namun apakah yang bersangkutan menghadiri resepsi puncak peringatan satu abad NU atau tidak, Rahmat tidak bisa memastikan.
Rahmat meminta untuk menanyakan langsung terhadap yang bersangkutan. “Jadi saya pikir nanyanya ke dia (Cak Imin) saja,” kata Rahmat dalam konperensi pers di Hotel Luminor Sidoarjo, Rabu (8/2/2023).
Cak Imin memang tidak tampak jadir sepanjang resepsi puncak peringatan satu abad NU. Namun, Rahmat tetap tidak bisa memastikan apakah yang bersangkutan benar-benar hadir atau tidak.
Hal ini menjadi menarik karena pasca-Muktamar Lampung lalu PKB dan PBNU memanas. PBNU menyatakan secara tegas akan menjaga diri dari politik praktis dan tidak akan mengusung kadernya dalam perhelatan politik praktis apapun, termasuk dalam Pilpres 2024 mendatang terkhusus PKB melalui Gus Yahya pada acara Puncak Harlah ke-49 PPP di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hikam pada Ahad (27/3/2022) menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama (NU) pada dasarnya merupakan milik semua orang. “Itu adalah realita. Memang milik semua orang, tidak ada satu pun yang secara realistis punya kapasitas untuk mengklaim NU,” kata Gus Yahya saat memberikan tausiyah di lokasi.
Dan belakangan hubungan itu kembali memanas menanggapi pernyataan Pengasuh Pesantren Denanyar KH Abdussalam Shohib terkait baliho Erick yang memicu saling sindir dan saling balas pernyataan antara pengurus PBNU dan elite PKB.