Site icon Informasi Berita Rujukan Masyarakat Lampung

Begini nasib ASN Penghajar tukang martabak di Bandar Lampung : Ingin Damai Tapi terlanjur di Laporkan Polisi

BandarLampung,WawaiMedia – Melansir dari Tribunnews diketahui bahwa ASN yang melakukan arogansi terhadap pedagang martabak bernama Muhammad Iqbal, ia adalah fungsional apoteker di Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran.

ASN Dinkes Pesawaran itu pun  mengungkap kronologi kejadian versinya.

“Posisi juga sore pada saat itu dan saya juga sudah lelah setelah antar staf saya yang mengalami kecelakaan lalu lintas (laka lantas), Senin (30/1/2023),” kata Iqbal saat dihubungi, Sabtu (4/2/2023).

Ia mengatakan, dirinya harus bolak-balik antar staf nya pasca kecelakaan di Jalan Ahmad Yani pertigaan sebelum jembatan Desa Suka Banjar, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran.

“Pada saat itu staf saya kecelakaan pada pagi hari, staf saya laka lantas dan langsung saya samperin,” kata Iqbal.

Ia mengatakan, pada saat kejadian itu ternyata rekan kerjanya yang mengalami laka lantas tersebut sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Gladis Medical Center (RS GMC).

“Kemudian saya mengantar staf saya itu untuk dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Graha Husada, karena  patah tulang jari manis dan kelingking tangan kanannya,” kata Iqbal.

“Staf saya itu dirujuk ke rumah sakit di Bandar Lampung karena ada bagian ortopedinya dan sampai sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Iqbal.

Muhammad Iqbal menjelaskan, pada saat sampai di RS Graha Husada, sudah ada orangtua dari stafnya tersebut.

“Pada saat itu saya langsung kembali lagi ke kantor di Kabupaten Pesawaran,” kata Iqbal.

“Pada saat itu, orangtua dari staf saya itu minta kalau saya untuk meninggalkan RS Graha Husada, dan setelah itu saya kembali ke kantor,” kata Iqbal.

Ia diperiksa oleh kepolisian terkait kecelakaan stafnya.

“Saya juga dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) oleh polisi,” kata Iqbal.

Setelah itu dirinya ke kantor dan bekerja seperti biasa.

“Sampai kantor saya pun bekerja seperti biasa, tetapi badan saya meriang dan itu saya rasakan sejak pagi, teman kantor saya juga tahu,” kata Iqbal.

Ia menuturkan, staf yang kecelakaan itu minta surat kronologi untuk diklaim asuransi, karena sorenya langsung dioperasi.

“Tapi staf saya bilang pulang saja, nanti di ojek online saja untuk surat kronologi tersebut,” kata Iqbal.

Ia mengatakan, pada saat menelepon rupanya stafnya tersebut sudah di ruang operasi dan diantar orangtunya.

“Saya bilang ke staf saya, saya antar saja bu surat kronologinya tersebut dan saya antar ke RS Graha Husada sekitar pukul 17.00 WIB,” kata Iqbal.

“Pada saat itu saya masuk perkiraan RS Graha Husada penuh dan langsung saya keluar, kasih slip ke petugas parkir tapi tidak bayar hanya dikasih slipnya saja,” kata Iqbal.

“Saya telepon staf saya itu, saya bilang kalau saya tidak dapat parkir. Trus staf saya itu bilang ‘bapak saya saja nanti yang turun’ untuk menemui saya di bawah,” kata Iqbal.

Ia menerangkan, kemungkinan bapak dari staf ini sedang siap-siap atau mungkin habis dari salat Ashar.

“Pada saat itu posisi saya sudah parkir di depan penjual martabak tersebut, saya belum keluar mobil dan mau buka pintu mobil tiba-tiba tukang parkir ‘pak-pak jangan di sini parkirnya,'” kata Iqbal.

Iqbal menjelaskan,bahwa hanya sebentar saja untuk menunggu orang dari dalam RS Graha Husada.

“Saya itu cuma mau kasih surat kronologisnya ini dan setelah itu berniat untuk pulang ke rumah,” kata Iqbal.

“Omongan saya banyak dan pedagang martabak itu protes terus,” kata Iqbal.

Lalu ada petugas parkir juga bilang bisa di tempat lain saja parkirnya.

“Di sana juga jalan umum, dan saya sebentar saja hanya kasih surat kronologinya ini saja,” kata Iqbal.

“Saya posisinya menunggu di jembatan dekat pedagang martabak, tapi pedagang tersebut ngoceh terus. Saya akui kepancing omongan, dia ngomong saya ngomong dan saya ngomong dia ngomong juga,” kata Iqbal.

“Kemudian bapak dari staf saya datang menemui saya dan akhirnya saya serahkan surat kronologinya itu,” beber Iqbal.

“Saya balik lagi dan bertemu dengan pedagang itu,” kata Iqbal.

Berawal dari perang omongan hingga terpancing emosi.

“Jadi saya itu parkir tidak langsung marah-marah, tapi kami perang omongan dulu,” kata Iqbal.

Iqbal menjelaskan, pedagang itu tidak bisa diam dan dirinya kepancing emosi hingga terjadi pemukulan terhadap pedagang tersebut.

“Saya tahu aturan sebagai PNS, saya parkir sebentar saja dan ini jalan umum dan tidak menutupi banget,” kata Iqbal.

Pedagang itu mengatakan, bagaimana kalau ada orang banyak. Pedagang tersebut juga mengatakan, kalau urusan rumah sakit tidak sebentar, pasti lama.

“Saya ini tidak kemana-mana, saya parkir juga kan nunggu orang, dan saya akhirnya terpancing emosi hingga terjadilah keributan tersebut,” jelas Iqbal.

“Saya ini tidak mungkin arogan pukul orang kalau tidak ada sebabnya, tapi saya ini menunggu orang dengan membawa map surat kronologisnya,” kata Iqbal.

“Pada saat itu posisi saya juga capek, memang dari kantor panas dingin saya sakit kepala minum obat Paracetamol,” kata Iqbal.

“Saya salah marah-marah itu dan apa boleh buat, dan itu kronologisnya,” kata iqbal.

Iqbal mengatakan, ke depan pasti akan ada permintaan maaf.

“Saya sudah mau dimediasi tapi ternyata dia (pedagang) itu membuat laporan di Polsek Tanjungkarang Timur, dan siapa yang gak mau damai,” kata Iqbal.

“Saya berusaha untuk damai, saya datang jam 16.00 WIB kemarin sore, tapi korban datang ke Mapolsek Tanjungkarang Timur setelah Magrib untuk dimediasi,” kata Iqbal.

“Kalau orang marah kan lupa dan kejadian itu spontanitas saja, jadi itu faktanya dan kalau dari hukum saya salah,” kata Iqbal.

Ia mengatakan, batang besi itu merupakan kunci stir dan dipukulkan pojok tiang baja ringan.

Lalu, skraf yang dipegang pedagang itu sengaja diambil karena tajam dan dibuang.

Exit mobile version