Lumajang – Kamis malam (18/4), banjir lahar dingin dari Gunung Semeru melanda sejumlah desa di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Dampaknya, puluhan warga terpaksa mengungsi dan jembatan yang menghubungkan desa putus.
“Jembatan Jurangmangu di Desa Purwosono yang menghubungkan antardusun putus di tengah akibat diterjang banjir lahar dingin Semeru, sehingga tidak bisa dilewati,” ujar Kepala Desa Purwosono, Hendrik Dwi Martono, seperti dikutip Antara, Jumat (19/4). Pihak desa telah memasang tanda untuk menghentikan lalu lintas di jembatan tersebut, karena debit air di bawah jembatan cukup deras.
“Kondisi debit air cukup deras dan jembatan Jurangmangu mulai Kamis malam ditutup total. Kami berharap ada penanganan lebih lanjut dari pemerintah daerah terkait jembatan yang putus itu,” tambahnya.
Banjir lahar dingin yang deras juga menyebabkan jembatan gantung Gondoruso di Kecamatan Pasirian dan jembatan Desa Kloposawit di Kecamatan Candipuro putus. Sebagai tindak lanjut, pihak perangkat desa dan warga telah memasang tanda larangan di jembatan-jembatan tersebut.
Di beberapa desa yang dilanda banjir lahar dingin Gunung Semeru di Lumajang, warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman karena debit air di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) Semeru cukup deras dan air sudah mulai masuk ke pemukiman warga.
Puluhan warga di Dusun Krajan, Desa Sumberurip, Kecamatan Prononjiwo, mengungsi di salah satu masjid karena banjir lahar dingin Gunung Semeru, sementara warga di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, mengungsi di balai desa setempat. Situasi ini memerlukan tanggapan cepat dan bantuan dari pemerintah daerah untuk membantu warga yang terdampak.