Bandar Lampung – Pemilihan Raya Universitas Lampung (Pemira Unila) tahun 2025 telah berlangsung dengan lancar dan demokratis pada Senin, 23 Desember 2024. Pemira kali ini menjadi ajang bagi mahasiswa Universitas Lampung untuk menentukan arah kepemimpinan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) periode mendatang. Dari hasil perhitungan suara yang dilakukan, pasangan nomor urut 01, M. Ammar Fauzan dan Aiman dari Koalisi Unila Bangkit, berhasil meraih kemenangan telak dengan perolehan 2.001 suara, unggul jauh dari pasangan nomor urut 02, Alvin dan Dimas, yang hanya memperoleh 1.315 suara.
Kemenangan ini menunjukkan besarnya kepercayaan mahasiswa terhadap visi dan misi Ammar dan Aiman dalam membawa perubahan nyata bagi Universitas Lampung. Dalam pidato kemenangannya, Ammar Fauzan menyampaikan rasa syukur atas dukungan yang diberikan oleh mahasiswa. Ia menegaskan bahwa kemenangan ini bukan hanya milik dirinya dan Aiman, tetapi kemenangan seluruh mahasiswa Universitas Lampung. Dengan penuh semangat, Ammar menyatakan komitmennya untuk menjadikan BEM Unila sebagai organisasi yang benar-benar mewakili aspirasi mahasiswa.
Dalam wawancara usai pengumuman, Ammar menekankan pentingnya kerja nyata dalam kepemimpinan mereka. Ia menyebut bahwa langkah awal yang akan dilakukan adalah memastikan transparansi dalam pengelolaan organisasi, meningkatkan kesejahteraan mahasiswa, serta memberdayakan organisasi mahasiswa di seluruh fakultas. Baginya, kepemimpinan bukan sekadar berbicara, tetapi menunjukkan aksi nyata yang membawa dampak positif bagi seluruh mahasiswa.
Sebagai Wakil Ketua BEM terpilih, Aiman menyoroti pentingnya sinergi antar elemen kampus. Ia mengajak seluruh mahasiswa, termasuk pendukung pasangan lain, untuk bersatu demi mewujudkan Universitas Lampung yang lebih baik. Menurut Aiman, meskipun Pemira adalah ajang kompetisi, sekarang adalah waktu untuk merangkul semua pihak dan bekerja sama menjaga kampus sebagai rumah bersama.
Terpilihnya Ammar dan Aiman membawa harapan baru bagi mahasiswa Universitas Lampung. Pasangan ini diharapkan mampu memimpin BEM dengan sikap inklusif, progresif, dan responsif terhadap kebutuhan mahasiswa. Dengan prioritas pada transparansi, kesejahteraan, dan pemberdayaan, mereka dipercaya mampu menghadirkan inovasi yang membawa perubahan signifikan di kampus.
Namun, tantangan besar telah menanti. Kepemimpinan BEM di bawah Ammar dan Aiman harus mampu menjalin hubungan strategis dengan pihak rektorat untuk memastikan aspirasi mahasiswa dapat tersampaikan dengan baik. Di tengah isu-isu yang dinilai stagnan, langkah nyata dari pasangan ini akan menjadi ujian utama yang menentukan keberhasilan mereka.
Kemenangan Ammar dan Aiman tidak hanya menjadi bukti kepercayaan mayoritas mahasiswa, tetapi juga harapan baru untuk melihat BEM sebagai organisasi yang dapat memperjuangkan hak-hak mahasiswa secara lebih efektif. Kini, seluruh mahasiswa Universitas Lampung menantikan langkah-langkah strategis dari kepemimpinan baru ini untuk membawa kampus ke arah yang lebih baik dan lebih maju. Selamat bekerja untuk Ammar dan Aiman, semoga dapat mengemban amanah dengan sebaik-baiknya.